Asal Usul Selat Bali Menurut Cerita Rakyat



Pada jaman dulu di kerajaan Daha hiduplah seorang Brahmana yang benama Sidi Mantra yang sangat terkenal kesaktiannya. Sanghyang Widya atau Batara Guru menghadiahinya harta benda dan seorang istri yang cantik. Sesudah bertahun-tahun kawin, mereka mendapat seorang anak yang mereka namai Manik Angkeran.
Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut.


Meskipun Manik Angkeran seorang pemuda yang gagah dan pandai namun dia mempunyai sifat yang kurang baik, yaitu suka berjudi. Dia sering kalah sehingga dia terpaksa mempertaruhkan harta kekayaan orang tuanya, malahan berhutang pada orang lain. Karena tidak dapat membayar hutang, Manik Angkeran meminta bantuan ayahnya untuk berbuat sesuatu. Sidi Mantra berpuasa dan berdoa untuk memohon pertolongan dewa-dewa. Tiba-tiba dia mendengar suara, “Hai, Sidi Mantra, di kawah Gunung Agung ada harta karun yang dijaga seekor naga yang bernarna Naga Besukih. Pergilah ke sana dan mintalah supaya dia mau memberi sedikit hartanya.”
Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan

Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan
Sidi Mantra pergi ke Gunung Agung dengan mengatasi segala rintangan. Sesampainya di tepi kawah Gunung Agung, dia duduk bersila. Sambil membunyikan genta dia membaca mantra dan memanggil nama Naga Besukih. Tidak lama kernudian sang Naga keluar. Setelah mendengar maksud kedatangan Sidi Mantra, Naga Besukih menggeliat dan dari sisiknya keluar emas dan intan. Setelah mengucapkan terima kasih, Sidi Mantra mohon diri. Semua harta benda yang didapatnya diberikan kepada Manik Angkeran dengan harapan dia tidak akan berjudi lagi. Tentu saja tidak lama kemudian, harta itu habis untuk taruhan. Manik Angkeran sekali lagi minta bantuan ayahnya. Tentu saja Sidi Mantra menolak untuk membantu anakya.
Manik Angkeran mendengar dari temannya bahwa harta itu didapat dari Gunung Agung. Manik Angkeran tahu untuk sampai ke sana dia harus membaca mantra tetapi dia tidak pernah belajar mengenai doa dan mantra. Jadi, dia hanya membawa genta yang dicuri dari ayahnya waktu ayahnya tidur.
Setelah sampai di kawah Gunung Agung, Manik Angkeran membunyikan gentanya. Bukan main takutnya ia waktu ia melihat Naga Besukih. Setelah Naga mendengar maksud kedatangan Manik Angkeran, dia berkata, “Akan kuberikan harta yang kau minta, tetapi kamu harus berjanji untuk mengubah kelakuanmu. Jangan berjudi lagi. Ingatlah akan hukum karma.”
Manik Angkeran terpesona melihat emas, intan, dan permata di hadapannya. Tiba-tiba ada niat jahat yang timbul dalam hatinya. Karena ingin mendapat harta lebih banyak, dengan secepat kilat dipotongnya ekor Naga Besukih ketika Naga beputar kembali ke sarangnya. Manik Angkeran segera melarikan diri dan tidak terkejar oleh Naga. Tetapi karena kesaktian Naga itu, Manik Angkeran terbakar menjadi abu sewaktu jejaknya dijilat sang Naga.
Mendengar kematian anaknya, kesedihan hati Sidi Mantra tidak terkatakan. Segera dia mengunjungi Naga Besukih dan memohon supaya anaknya dihidupkan kembali. Naga menyanggupinya asal ekornya dapat kembali seperti sediakala. Dengan kesaktiannya, Sidi Mantra dapat memulihkan ekor Naga. Setelah Manik Angkeran dihidupkan, dia minta maaf dan berjanji akan menjadi orang baik. Sidi Mantra tahu bahwa anaknya sudah bertobat tetapi dia juga mengerti bahwa mereka tidak lagi dapat hidup bersama.
“Kamu harus mulai hidup baru tetapi tidak di sini,” katanya. Dalam sekejap mata dia lenyap. Di tempat dia berdiri timbul sebuah sumber air yang makin lama makin besar sehingga menjadi laut. Dengan tongkatnya, Sidi Mantra membuat garis yang mernisahkan dia dengan anaknya. Sekarang tempat itu menjadi selat Bali yang memisahkan pulau Jawa dengan pulau Bali.

6 Larangan Dalam Tidur


 inilah 6 larangan saat tidur



Manusia dapat bertahan 2 minggu tanpa makan, tetapi hanya bertahan 1 minggu saja tanpa istirahat. Tidur adalah waktu istirahat yang sangat baik, dgn tidur organs tubuh kita dapat beristirahat. Kekurangan tidur dapat merusak organ dan otak kita.

Ada 6 LARANGAN DALAM TIDUR :

1. JANGAN TIDUR MENGENAKAN JAM TANGAN
Jam bisa menimbulkan radioaktif, walaupun hanya sedikit, tapi kalau terlalu lama memakainya bisa berbahaya.

2. JANGAN TIDUR MEMAKAI BH
Para ilmuwan di Amerika mensinyalir bahwa pemakain BH diatas 12 jam, dpt mengakibatkan Kanker Payudara

3. JANGAN TIDUR MEMBAWA TELP ANDA KE RANJANG
Gelombang Medan magnet yang ditimbulkan oleh alat electronik ini, dapat merusak system syaraf kita

4. JANGAN TIDUR MASIH MENGENAKAN MAKE-UP
Hal ini dapat menimbulkan masalah pada kulit kita, karena kulit tdk dpt bernafas

5. JANGAN TIDUR DENGAN ISTRI ORANG
Jangan2 anda tidak bakalan bangun lagi (karena dibunuh suaminya)

6. JANGAN COBA-COBA JADI POLISI TIDUR, APALAGI DI JALAN TOL
Pikir aja sendiri, kenapa jangan..

10 FAKTA SALAH YANG TERKENAL DI MASYARAKAT


tkp-gila.blogspot.com - 10 Fakta Salah yang Populer di Masyarakat


Banyak beberapa cerita yang beredar dan kita ketahui ternyata salah. Fakta yang beredar itu ternyata tidak sesuai dengan kenyataan. Apa saja sih? Berikut 10 Fakta Salah Yang Populer di Masyarakat

1. Sepatu Cinderella terbuat dari kaca?

2. Makhluk terbesar di Bumi adalah ikan paus?

3. Gunung Everest adalah gunung tertinggi di dunia?

4. Gurun Sahara adalah tempat terkering di dunia?

5. Air berwarna bening?

6. Penemu teori relatifitas adalah Einsten?

7. Apa hewan paling berbahaya?

8. Dari manakah asal unta?

9. Berapa jam sebaiknya anda tidur setiap malam?

10. Apa Yang Tejadi Kalau Anda Merasa Ketakutan ?

BERIKUT ADALAH JAWABAN YANG BENAR:

1. TERBUAT DARI APAKAH SELOP CINDERELLA?


Jawabannya adalah Bulu Bajing

Charles Perrault, yang menulis versi modern kisah tersebut pada abad ke-17 belas, salah mendengar kata vair (bulu bajing) dalam dongeng abad pertengahan yng dipinjam dan diperbaruinya dengan kata verre (kaca) yang kedengarannya mirip.

Cinderella adalah sebuah kisah yang kuno dan universal. Ada sebuah versi asal Cina yang berasal dari abad kesembilan dan 340 versi lain sebelum yang dibuat oleh Perrault. Tak satu pun versi awal tersebut menyebutkan selop kaca. Dalam kisah Cina yang original-Yeh Shen-, selop tersebut terbuat dari benang emas dengan sol emas padat. Dalam versi Skotlandia-Rashie Coat-selop tersebut dibuat dari rumpun gelagah. Dalam dongeng Prancis abad pertengahan, yang diadaptsi oleh Perrault, sepatu Cinderella digambarkan sebagai pantoufles de vair-selop dari bulu bajing.

Selain memoles kisah Cinderella, menambahkan tikus-tikus, buah labu, dan ibu peri, Perault juga mengurangi kesadisan dalam cerita itu. Dalam buku asli abad pertengahan tersebut, saudara-saudara perempuan yang buruk rupa memotong jari kaki mereka untuk mencoba selop tersebut, dan setelah sang Pangeran menikahi Cinderella, Sang Raja membalas dendam kepada mereka dan ibu tiri yang kejam dengan memaksa mereka berdansa sampai mati dengan menggunakn sepatu bot besi yang panas.

2. MAKHLUK HIDUP APA YANG TERBESAR DI BUMI?


Jawabannya adalah jamur

Dan bahkan bukan jenis jamur yang langka. Jika Anda punya jamur madu (Armillaria ostoyae) yang biasanya tumbuh di kebun Anda, maka berharaplah jamur tersebut tidak mencapai ukuran spesimen tebesar yang pernah tercatat, yaitu yang ada di Hutan Nasional Malheur di Oregon. Jamur tersebut melingkupi 890 hektar dan usianya antara 2.000 hingga 8.000 tahun. Sebagian besar jamur tersebut terletak dibawah tanah dalam bentuk karpetmasif mycelia (seperti akar) berwarna putih yang mirip tentakel.

3. GUNUNG APA YANG PALING TINGGI DI DUNIA?


Jawabnya adalah Gunung Olympus atau Olympus Mount

Dengan tinggi ±22 km dan lebar± 624 km (bandingkan dengan G.Everest yang tingginya cuman ±8,848 km), menjadikan gunung yang terdapat di Mars tersebut menjadi gunung tertinggi dan terlebar yang pernah ditemukan, bahkan kawahnya memiliki lebar 72 km dengan kedalaman 3 km(cukup besar untuk menelan kota London).

Meskipun demikian, Gunung Olympus tidaklah curam seperti yang dibayangkan banyak orang, kemiringannya yang sangat landai antara satu atau tiga derajat berarti Anda bahkan tak berkeringat saat mendakinya.

4. DIMANAKAH TEMPAT PALING KERING DI DUNIA ?


Jawabannya adalah Di Antartika

Sebagian besar wilayah benua ini tidak pernah mendapat hujan selama 2 juta tahun.Walaupun memang, curah hujan di Gurun Sahara hanya 25 mm setahun, kurang lebih sama dengan curah hujan di Antartika, tetapi 2% dari wilayah Antartika yang dikenal sebagai Lembah-Lembah Kering sama sekali tidak memiliki salju dan es dan tak pernah dituruni hujan.

Kondisi-kondisi unik di Lembah-Lembah Kering Antartika tersebut disebabkan oleh apa yang dinamakan angin katabatic. Angin ini muncul ketika udara yang dingin dan pekat ditarik ke bawah hanya dengan kekuatan gravitasi. Kecepatan angin ini dapat mencapai 320 km/jam, menguapkan semua yang basah, air, es,dan salju dalam pergerakannya.

5. APA WARNA AIR ?


Jika anda berpendapat bahwa air itu tidak berwarna atau warnanya bening/transparan, sedangkan warna biru itu hanya didapatkan dari pantulan dari langit, maka jawaban anda salah.

Air memang benar – benar berwarna biru, walaupun sangat pucat. Anda dapat meihat ini di alam jika Anda melongong kedalam sebuah lubang yang dalam di salju/es. Jika Anda menemukan sebuah kolam yang sangat putih, isilah dengan air dan lihat lurus-lurus melewatinya, pasti airnya berwarna biru.

Selain warna yang didapat dari pantulan cahaya di langit, kadang-kadang laut juga berwarna hijau cemerlang walaupun di bawah langit yang biru cerah. Itu karena disebabkan oleh tanaman mikoskopik dan ganggang yang mengandung konsentrasi tinggi.

6. SIAPAKAH YANG MENEMUKAN TEORI RELATIFITAS ?


Bukan Einsten. Teori relatifitas pertama kali diungkapkan oleh Galileo Galilei dalam karyanya Dialogue Concerning the World's Two chief Systems pada tahun 1632.

Teori relativitas mengungkapkan bahwa semua benda bersifat relative terhadap gerakan satu sama lain. Dari sini terungkap bahwa kecepatan sebuah benda tidak dapat dinyatakan secara absolute, hanya relatif terhadap sesuatu yang lain.

Tetapi tidak lama kemudian, Albert Einsten menyadari bahwa Galileo membuat kesalahan dalam teori relativitasnya, atau lebih mungkin teori tersebut gagal dalam kondisi-kondisi khusus.

Karya Einsten pada tahun 1905, On the Electro dynamics of Moving Bodies, adalah tulisan pertama yang membicarakan Teori Relativitas Khusus, yang menjelaskan sifat-sifat aneh partikel-partikel yang bergerak mendekati kecepatan cahaya dalam ruang hampa udara.

Teori Relativitas Umumyang menerapkan teori khusus tersebut terhadap fenomena skala besar seperti gravitasi, dipublikasikan sepuluh tahun kemudian pada tahun 1915.

7. HEWAN APA YANG PALING BERBAHAYA ?


a) Ular Kobra

b) Harimau

c) Black Widow Spider

d) Ikan Hiu

Tak ada satu pun pilihan diatas yang benar. Jawabannya adalah Nyamuk.

Separuh umat manusia yang telah meninggal (jumlahnya mungkin sekitar 45 milyar jiwa) tewas karena nyamuk betina (nyamuk jantan hanya menggigit tanaman)Nyamuk membawa lebih dari 100 penyakit yang berpotensi menimbulkan kematian termasuk malaria , demam kuning, demam dengue, rasang otak, filariasis, dan kaki gajah. Bahkan dewasa ini, nyamuk membunuh satu orang setiap dua belas detik. Herannya, tak ada orang yang menyadari bahwa nyamuk itu berbahaya sampai akhirabad ke-19.

Faktanya terdapat 2.500 spesies nyamuk yang dikenal, 400 diantaranya bagian dari family Anopheles, dan dari jumlah itu 40 spesies bisa menjangkitkan malaria.

Nyamuk betina tertarik pada mangsa mereka melalui kelembaban, susu, karbondioksida, panas tubuh, dan pergerakan, jadi orang yang berkeringat dan perempuan hamil mempunyai peluang digigit yang lebih besar.

8. DARI MANAKAH ASAL UNTA ?


Jawabannya adalah Amerika Utara

Icon gurun pasir Afrika dan Arab itu ternyata berasal dari Amerika. Seperti halnya kuda dan anjing, unta muncul di padang rumput Amerika, 20 juta tahun yang lalu. Pada masa itu, mereka tampak lebih mirip jerapah atau gazelle. Baru 4 juta tahun yang lalu mereka melintasi daratan penghubung Bering menuju Asia.

Unta punah di Amerika Utara selama jaman es yang terakhir dan tidak seperti kuda dan anjing, unta tidak pernah kembali kesana lagi.

9. BERAPA JAM SEBAIKNYA ANDA TIDUR SETIAP MALAM ?


Ternyata, berbahaya tidur 8 jam semalam. Orang dewasa yang tidur 8 jam atau lebih (atau kurang dari) dalam semalam, meninggal dalam usia yang lebih muda daripada mereka yang tidur hanya 6 atau 7 jam dalam semalam, dan ini sudah dibuktikan oleh Profesor Daniel Kripke dari Universitas California pada tahun 2004.

Terdapat bukti bahwa gajah yang terkenal panjang umur tidur hanya 2 jam sehari, sedangkan koala yang tidurnya 20 jam sehari hanya menghabiskan hidupnya selama 10 tahun, tetapi kekurangan tidur juga membahayakan terhadap ingatan dan hilanganya IQ dan kemampuan bernalar untuk sementara.

Rata-rata orang memerlukan waktu 7 menit untuk jatuh tertidur. Orang tidur yang sehat dan normal terbangun antara 15 dan 35 kali setiap malam.

40% penyebab kecelakaan kendaraan bermotor di Indonesia adalah pengemudi yang jatuh tertidur. Cara terbaik untuk menghentikan kejadian ini adalah dengan menyelipkan sejumput rambut atau semacamnya di penghalau silau mobil anda. Cara terbaik kedua adalah dengan mekan apel. Apel merangsang pencernaan dan memberikan energi yang dilepaskan secara perlahan-lahan. Cara yang lebih efektif daripada meminum kopi yang efeknya hanya jangka pendek.

10. APA YANG TERJADI KALAU ANDA MERASA TAKUT ?


Analogikan ketika Anda berjalan di jalanan, dan tiba-tiba ada anjing yang menggonggong pada Anda. Pasti tidak mudah untuk tetap tenang dalam keadaan itu, lebih mungkin Anda akan ketakutan dan diam tidak bisa bergerak. Namun setelah sedetik,Anda akan mungkin berteriak atau mencoba menenangkan diri, mungkin mendekati anjing itu,menunggu gerakan berikutnya, dan berpikir bagaimana caranya membela diri.

Tapi dalam sepersekian detik itu, tubuh Anda juga bereaksi. Mata dan telinga Anda memberi gambaran anjing dan salakannya ke otak. Otak mengenali pesan itu sebagai bahaya dan mengeluarkan hormon bernama adrenalin untuk meningkatkan kandungan glukosa di dalam darah, siap untuk member energi extra pada otot.

Sejarah Kerajaan Inggris

 Kerajaan Inggris adalah sebuah negara di pulau Britania Raya, yang mencakup sekitar 2/3 bagian selatannya. Selain wilayah yang kini dikenal sebagai Inggris, kerajaan ini juga mencakup Wales antara tahun 1536-1707.

Kerajaan ini dihapus pada 1707 melalui Undang-Undang Persatuan 1707 (Undang-Undang Persatuan dengan Skotlandia) dan menjadi bagian dari Kerajaan Bersatu Britania Raya.

Sejarah Kerajaan Inggris
Kerajaan Britania Raya, juga dikenal sebagai Kerajaan Bersatu Britania Raya, diciptakan melalui penggabungan Kerajaan Skotlandia dan Kerajaan Inggris di bawah Undang-Undang Persatuan 1707 untuk menciptakan sebuah kerajaan tunggal yang terdiri dari seluruh pulau Britania Raya.

Sebuah parlemen tunggal dan pemerintahan yang berpusat di Westminster, London mengatur seluruh kerajaan ini. Kedua bekas kerajaan mempunyai bagian dalam monarki yang sama sejak Raja James VI dari Skotlandia menjadi Raja James I dari Inggris pada 1603.

Sejak 1707, sebuah takhta Britania gabungan menggantikan takhta Skotlandia dan Inggris dan sebuah parlemen gabungan menggantikan parlemen Skotlandia dan Inggris. Skotlandia dan kerajaan Inggris sama-sama diberikan kursi dalam House of Commons dan House of Lords di parlemen baru.

Kerajaan ini kemudian digantikan oleh Kerajaan Bersatu Britania Raya dan Irlandia pada 1801 ketika Kerajaan Irlandia dimasukkan dengan diberlakukannya Undang-Undang Persatuan 1801.

Daftar raja dan ratu Britania Raya antara lain :

* Anne (1707-1714)
* George I (1714-1727)
* George II (1727-1760)
* George III (1760-1801), meneruskan diri sebagai Raja Kerajaan Bersatu (United Kingdom) hingga 1820.

Agama yang dominan di wilayah kerajaan Inggris adalah Kristen 71.6%, diikuti agama lain, seperti Islam 3.1%, Hindu 1.1%, Sikh 0.7%, Jewish 0.5%, Budha 0.3%, Tidak Beragama 14.6%. Inggris sangat kental dengan tradisi aslinya yang berhubungan dengan kerajaan.

Modernism berkembang sangat pesat di kerajaan Inggris, dimana termasuk negara yang mengawali dunia modern. Adapun yang dominan di Negara ini adalah Teknologi, terutama Industri berat.

Inggris sudah melewati masa modern dan masuk ke postmodernism, masyarakat sudah mulai memikirkan keadaan bumi, hewan dan lain sebagainya. Sebagai contoh, kepedulian terhadap lingkungan hidup seperti greenpeace dan lain sebagainya.

Ras yang dominan di kerajaan Inggris adalah 90% Kulit Putih, diikuti 5.3% Asia Selatan, 2.7% Kulit Hitam, 1.6% Campuran, 0.7% Cina, 0.6% Lainnya. Negara ini berbentuk pulau yang cukup besar yang terdiri dari banyak pantai dan pelabuhan serta dataran rendah yang luas dan perkotaan.

Seratus dari 500 perusahaan terbesar di Eropa berada di Inggris. Oleh karenanya, kerajaan Inggris merupakan pusat ekonomi dunia, terutama dalam bidang industri kimia, obat-obatan dan Software. Wajar saja, rata-rata masyarakatnya berpendidikan tinggi, setidaknya Diploma atau sarjana.

Sarjana sangat dominan di Negara ini, mengingat sarana yang lebih dari memadai serta jaminan pendidikan. Mata pencaharian masyarakatnya antara lain : olahragawan (terutama sepak bola), Karyawan, Nelayan, Petani. Meski demikian, profesi karyawan sangat dominan terutama di bidang jasa.

Sejarah Kerajaan Majapahit



sebuah kerajaan kuno di Indonesia yang pernah berdiri dari sekitar tahun 1293 hingga 1500 M. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa kekuasaan Hayam Wuruk, yang berkuasa dari tahun 1350 hingga 1389.
Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit adalah kerajaan Hindu-Buddha terakhir yang menguasai Semenanjung Malaya dan dianggap sebagai salah satu dari negara terbesar dalam sejarah Indonesia.Kekuasaannya terbentang di Jawa, Sumatra, Semenanjung Malaya, Borneo, Kepulauan Sulu, Manila (Saludung), hingga Indonesia timur, meskipun wilayah kekuasaannya masih diperdebatkan.

Historiografi

Hanya terdapat sedikit bukti fisik sisa-sisa Majapahit, dan sejarahnya tidak jelas. Sumber utama yang digunakan oleh para sejarawan adalah Pararaton ('Kitab Raja-raja') dalam bahasa Kawi dan Nagarakretagama dalam bahasa Jawa Kuno. Pararaton terutama menceritakan Ken Arok (pendiri Kerajaan Singhasari) namun juga memuat beberapa bagian pendek mengenai terbentuknya Majapahit. Sementara itu, Nagarakertagama merupakan puisi Jawa Kuno yang ditulis pada masa keemasan Majapahit di bawah pemerintahan Hayam Wuruk. Setelah masa itu, hal yang terjadi tidaklah jelas. Selain itu, terdapat beberapa prasasti dalam bahasa Jawa Kuno maupun catatan sejarah dari Tiongkok dan negara-negara lain.

Keakuratan semua naskah berbahasa Jawa tersebut dipertentangkan. Tidak dapat disangkal bahwa sumber-sumber itu memuat unsur non-historis dan mitos. Beberapa sarjana seperti C.C. Berg menganggap semua naskah tersebut bukan catatan masa lalu, tetapi memiliki arti supernatural dalam hal dapat mengetahui masa depan. Namun demikian, banyak pula sarjana yang beranggapan bahwa garis besar sumber-sumber tersebut dapat diterima karena sejalan dengan catatan sejarah dari Tiongkok, khususnya daftar penguasa dan keadaan kerajaan yang tampak cukup pasti.

Sejarah Berdirinya Majapahit

Sesudah Singhasari mengusir Sriwijaya dari Jawa secara keseluruhan pada tahun 1290, Singhasari menjadi kerajaan paling kuat di wilayah tersebut. Hal ini menjadi perhatian Kubilai Khan, penguasa Dinasti Yuan di Tiongkok. Ia mengirim utusan yang bernama Meng Chi[9] ke Singhasari yang menuntut upeti. Kertanagara, penguasa kerajaan Singhasari yang terakhir menolak untuk membayar upeti dan mempermalukan utusan tersebut dengan merusak wajahnya dan memotong telinganya.

Kublai Khan marah dan lalu memberangkatkan ekspedisi besar ke Jawa tahun 1293. Ketika itu, Jayakatwang, adipati Kediri, sudah membunuh Kertanagara. Atas saran Aria Wiraraja, Jayakatwang memberikan pengampunan kepada Raden Wijaya, menantu Kertanegara, yang datang menyerahkan diri. Raden Wijaya kemudian diberi hutan Tarik. Ia membuka hutan itu dan membangun desa baru. Desa itu dinamai Majapahit, yang namanya diambil dari buah maja, dan rasa "pahit" dari buah tersebut. Ketika pasukan Mongol tiba, Wijaya bersekutu dengan pasukan Mongol untuk bertempur melawan Jayakatwang. Raden Wijaya berbalik menyerang sekutu Mongolnya sehingga memaksa mereka menarik pulang kembali pasukannya secara kalang-kabut karena mereka berada di teritori asing.[11][12] Saat itu juga merupakan kesempatan terakhir mereka untuk menangkap angin muson agar dapat pulang, atau mereka harus terpaksa menunggu enam bulan lagi di pulau yang asing.

Tanggal pasti yang digunakan sebagai tanggal kelahiran kerajaan Majapahit adalah hari penobatan Raden Wijaya sebagai raja, yaitu pada tanggal 10 November 1293. Ia dinobatkan dengan nama resmi Kertarajasa Jayawardhana. Kerajaan ini menghadapi masalah. Beberapa orang terpercaya Kertarajasa, termasuk Ranggalawe, Sora, dan Nambi memberontak melawannya, meskipun pemberontakan tersebut tidak berhasil. Slamet Muljana menduga bahwa mahapatih Halayudha lah yang melakukan konspirasi untuk menjatuhkan semua orang terpercaya raja, agar ia dapat mencapai posisi tertinggi dalam pemerintahan. Namun setelah kematian pemberontak terakhir (Kuti), Halayudha ditangkap dan dipenjara, dan lalu dihukum mati.[12] Wijaya meninggal dunia pada tahun 1309.

Anak dan penerus Wijaya, Jayanegara, adalah penguasa yang jahat dan amoral. Ia digelari Kala Gemet, yang berarti "penjahat lemah". Pada tahun 1328, Jayanegara dibunuh oleh tabibnya, Tanca. Ibu tirinya yaitu Gayatri Rajapatni seharusnya menggantikannya, akan tetapi Rajapatni memilih mengundurkan diri dari istana dan menjadi pendeta wanita. Rajapatni menunjuk anak perempuannya Tribhuwana Wijayatunggadewi untuk menjadi ratu Majapahit. Selama kekuasaan Tribhuwana, kerajaan Majapahit berkembang menjadi lebih besar dan terkenal di daerah tersebut. Tribhuwana menguasai Majapahit sampai kematian ibunya pada tahun 1350. Ia diteruskan oleh putranya, Hayam Wuruk.

Kejayaan Majapahit

Hayam Wuruk, juga disebut Rajasanagara, memerintah Majapahit dari tahun 1350 hingga 1389. Pada masanya Majapahit mencapai puncak kejayaannya dengan bantuan mahapatihnya, Gajah Mada. Di bawah perintah Gajah Mada (1313-1364), Majapahit menguasai lebih banyak wilayah. Pada tahun 1377, beberapa tahun setelah kematian Gajah Mada, Majapahit melancarkan serangan laut ke Palembang,[2] menyebabkan runtuhnya sisa-sisa kerajaan Sriwijaya.

Menurut Kakawin Nagarakretagama pupuh XIII-XV, daerah kekuasaan Majapahit meliputi Sumatra, semenanjung Malaya, Borneo, Sulawesi, kepulauan Nusa Tenggara, Maluku, Papua, dan sebagian kepulauan Filipina[13]. Namun demikian, batasan alam dan ekonomi menunjukkan bahwa daerah-daerah kekuasaan tersebut tampaknya tidaklah berada di bawah kekuasaan terpusat Majapahit, tetapi terhubungkan satu sama lain oleh perdagangan yang mungkin berupa monopoli oleh raja[14]. Majapahit juga memiliki hubungan dengan Campa, Kamboja, Siam, Birma bagian selatan, dan Vietnam, dan bahkan mengirim duta-dutanya ke Tiongkok

Jatuhnya Majapahit


Sesudah mencapai puncaknya pada abad ke-14, kekuasaan Majapahit berangsur-angsur melemah. Tampaknya terjadi perang saudara (Perang Paregreg) pada tahun 1405-1406, antara Wirabhumi melawan Wikramawardhana. Demikian pula telah terjadi pergantian raja yang dipertengkarkan pada tahun 1450-an, dan pemberontakan besar yang dilancarkan oleh seorang bangsawan pada tahun 1468[7].

Dalam tradisi Jawa ada sebuah kronogram atau candrasengkala yang berbunyi sirna ilang kretaning bumi. Sengkala ini konon adalah tahun berakhirnya Majapahit dan harus dibaca sebagai 0041, yaitu tahun 1400 Saka, atau 1478 Masehi. Arti sengkala ini adalah “sirna hilanglah kemakmuran bumi”. Namun demikian yang sebenarnya digambarkan oleh candrasengkala tersebut adalah gugurnya Bre Kertabumi, raja ke-11 Majapahit, oleh Girindrawardhana.

Ketika Majapahit didirikan, pedagang Muslim dan para penyebar agama sudah mulai memasuki Nusantara. Pada akhir abad ke-14 dan awal abad ke-15, pengaruh Majapahit di seluruh Nusantara mulai berkurang. Pada saat bersamaan, sebuah kerajaan perdagangan baru yang berdasarkan Islam, yaitu Kesultanan Malaka, mulai muncul di bagian barat Nusantara.

Catatan sejarah dari Tiongkok, Portugis (Tome Pires), dan Italia (Pigafetta) mengindikasikan bahwa telah terjadi perpindahan kekuasaan Majapahit dari tangan penguasa Hindu ke tangan Adipati Unus, penguasa dari Kesultanan Demak, antara tahun 1518 dan 1521 M.

Raja-raja Majapahit
Berikut adalah daftar penguasa Majapahit. Perhatikan bahwa terdapat periode kekosongan antara pemerintahan Rajasawardhana (penguasa ke-8) dan Girishawardhana yang mungkin diakibatkan oleh krisis suksesi yang memecahkan keluarga kerajaan Majapahit menjadi dua kelompok.

1. Raden Wijaya, bergelar Kertarajasa Jayawardhana (1293 - 1309)
2. Kalagamet, bergelar Sri Jayanagara (1309 - 1328)
3. Sri Gitarja, bergelar Tribhuwana Wijayatunggadewi (1328 - 1350)
4. Hayam Wuruk, bergelar Sri Rajasanagara (1350 - 1389)
5. Wikramawardhana (1389 - 1429)
6. Suhita (1429 - 1447)
7. Kertawijaya, bergelar Brawijaya I (1447 - 1451)
8. Rajasawardhana, bergelar Brawijaya II (1451 - 1453)
9. Purwawisesa atau Girishawardhana, bergelar Brawijaya III (1456 - 1466)
10. Bhre Pandansalas, atau Suraprabhawa, bergelar Brawijaya IV (1466 - 1468)
11. Bhre Kertabumi, bergelar Brawijaya V (1468 - 1478)
12. Girindrawardhana, bergelar Brawijaya VI (1478 - 1498)
13. Hudhara, bergelar Brawijaya VII (1498-1518)[24]

Sejarah Berdirinya Kerajaan Demak

Kesultanan Demak adalah kesultanan Islam pertama di Jawa yang didirikan oleh Raden Patah pada tahun 1478. Kesultanan ini sebelumnya merupakan keadipatian (kadipaten) vazal dari kerajaan Majapahit, dan tercatat menjadi pelopor penyebaran agama Islam di pulau Jawa dan Indonesia pada umumnya. Kesultanan Demak tidak berumur panjang dan segera mengalami kemunduran karena terjadi perebutan kekuasaan di antara kerabat kerajaan. Pada tahun 1568, kekuasaan Kesultanan Demak beralih ke Kesultanan Pajang yang didirikan oleh Jaka Tingkir. Salah satu peninggalan bersejarah Kesultanan Demak ialah Mesjid Agung Demak, yang diperkirakan didirikan oleh para Walisongo. Lokasi ibukota Kesultanan Demak, yang pada masa itu masih dapat dilayari dari laut dan dinamakan Bintara (dibaca "Bintoro" dalam bahasa Jawa), saat ini telah menjadi kota Demak di Jawa Tengah. Periode ketika beribukota di sana kadang-kadang dikenal sebagai "Demak Bintara". Pada masa sultan ke-4 ibukota dipindahkan ke Prawata (dibaca "Prawoto").

Pada saat kerajaan Majapahit mengalami masa surut, secara praktis wilayah-wilayah kekuasaannya mulai memisahkan diri. Wilayah-wilayah yang terbagi menjadi kadipaten-kadipaten tersebut saling serang, saling mengklaim sebagai pewaris tahta Majapahit. Pada masa itu arus kekuasaan mengerucut pada dua adipati,[rujukan?] yaitu Raden Patah dan Ki Ageng Pengging. Sementara Raden Patah mendapat dukungan dari Walisongo, Ki Ageng Pengging mendapat dukungan dari Syekh Siti Jenar.

Demak di bawah Pati Unus adalah Demak yang berwawasan nusantara. Visi besarnya adalah menjadikan Demak sebagai kesultanan maritim yang besar. Pada masa kepemimpinannya, Demak merasa terancam dengan pendudukan Portugis di Malaka. Dengan adanya Portugis di Malaka, kehancuran pelabuhan-pelabuhan Nusantara tinggal menunggu waktu

Sultan Trenggana berjasa atas penyebaran Islam di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Di bawah Sultan Trenggana, Demak mulai menguasai daerah-daerah Jawa lainnya seperti merebut Sunda Kelapa dari Pajajaran serta menghalau tentara Portugis yang akan mendarat di sana (1527), Tuban (1527), Madiun (1529), Surabaya dan Pasuruan (1527), Malang (1545), dan Blambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur pulau Jawa (1527, 1546). Panglima perang Demak waktu itu adalah Fatahillah, pemuda asal Pasai (Sumatera), yang juga menjadi menantu Sultan Trenggana. Sultan Trenggana meninggal pada tahun 1546 dalam sebuah pertempuran menaklukkan Pasuruan, dan kemudian digantikan oleh Sunan Prawoto

Suksesi ke tangan Sunan Prawoto tidak berlangsung mulus. Ia ditentang oleh adik Sultan Trenggono, yaitu Pangeran Sekar Seda Lepen. Pangeran Sekar Seda Lepen akhirnya terbunuh. Pada tahun 1561 Sunan Prawoto beserta keluarganya "dihabisi" oleh suruhan Arya Penangsang, putera Pangeran Sekar Seda Lepen. Arya Penangsang kemudian menjadi penguasa tahta Demak. Suruhan Arya Penangsang juga membunuh Pangeran Hadiri adipati Jepara, dan hal ini menyebabkan banyak adipati memusuhi Arya Penangsang.

Arya Penangsang akhirnya berhasil dibunuh dalam peperangan oleh Sutawijaya, anak angkat Joko Tingkir. Joko Tingkir memindahkan pusat pemerintahan ke Pajang, dan di sana ia mendirikan Kesultanan Pajang.

Google Chrome Offline Installer


 Pada kesempatan kali ini saya akan share aplikasi  Google Chrome Offline Installer. Chrome adalah salah satu web browser yang cepat, sederhana, dan aman, khusus dibuat untuk web modern. Chromedirancang agar bekerja secepat mungkin. Dimulai dengan cepat dari desktop Anda, memuat laman web dalam sekejap, dan menjalankan aplikasi web yang rumit secepat kilat.


Google Chrome tidak hanya dibuat agar menjadi lebih cepat, tetapi juga agar Anda dapat mengontrol informasi pribadi sembari melindungi informasi yang Anda bagikan saat online.

Support OS : Windows 8/7/Vista/XP

Sejarah Kerajaan Sriwijaya

Kerajaan Sriwijaya adalah salah satu kerajaan besar yang terletak di pulau Sumatera tepatnya Sumatera Selatan (Sumsel) dan banyak memberi pengaruh di Nusantara dengan daerah kekuasaan membentang dari Kamboja, Thailand Selatan, Semenanjung Malaya, Sumatera, Jawa, dan pesisir Kalimantan. Dalam bahasa Sanskerta, sri berarti "bercahaya" atau "gemilang", dan wijaya berarti "kemenangan" atau "kejayaan", maka nama Sriwijaya bermakna "kemenangan yang gilang-gemilang". Bukti awal mengenai keberadaan kerajaan ini berasal dari abad ke-7; seorang pendeta Tiongkok, I Tsing, menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya tahun 671 dan tinggal selama 6 bulan.

Sejarah Kerajaan Sriwijaya
Kerajaan Sriwijaya

Pada awalnya Sriwijaya hanya kerajaan kecil. Sriwijaya berkembang menjadi kerajaan besar setelah dipimpin oleh Dapunta Hyang. Dapunta Hyang berhasil memperluas daerah kekuasaannya dengan menaklukkan kerajaan-kerajaan di sekitarnya.

Sumber Sejarah kerajaan Sriwijaya berupa prasasti dan berita Cina. Sumber yang berupa prasasti terdiri atas dua, yaitu prasasti yang berasal dari dalam negeri dan prasasti yang berasal dari luar negeri. Prasasti yang berasal dari dalam negeri antara lain: prasasti Kedukan Bukit (683 m), Talang Tuwo (684 m), Telaga Batu (683), Kota Kapur (686), Karang Berahi (686), Palas Pasemah dan Amoghapasa (1286). Sementara itu, prasasti yang berasal dari luar negeri antara lain; Ligor (775), Nalanda, Piagam Laiden, Tanjore (1030 M), Canton (1075 M), Grahi (1183 M) dan Chaiya (1230). Begitu pula sumber naskah dan buku yang berasal dari dalam negeri adalah kitab Pararaton, sedangkan dari luar negeri antara lain kitab memoir dan record karya I-Tsing, Kronik dinasti Tang, Sung, dan Ming, kitab Lingwai- tai-ta karya Chou-ku-fei dan kitab Chu-fon-chi karya Chaou- fu hua.

Para sejarawan masih berbeda pendapat tentang Sriwijaya yaitu awal berkembang dan berakhirnya serta lokasi ibu kotanya. Menurut Coedes, Sriwijaya berkembang pada abad ke-7 di Palembang dan runtuh pada abad ke-14. Pendapatnya didasarkan pada ditemukannya toponim Shih Li Fo Shih dan San Fo Tsi. Menurutnya Shih Li Fo Shih merupakan perkataan Cina untuk menyebut Sriwijaya. Sementara itu, San Fo Tsi yang ada pada sumber Cina dari abad ke-9 sampai dengan abad ke-14 merupakan kependekan dari Shih Li Fo Shih. Slamet Mulyana berpendapat lain, dia setuju dengan pendapat Coedes yang menganggap bahwa Shih Li Fo Shih adalah Sriwijaya, namun San Fo Tsi tidak sama dengan Shih Li Fo Shih. Menurutnya Sriwijaya berkembang sampai abad ke-9, dan sejak itu Sriwijaya berhasil ditaklukkan oleh San Fo Tsi (Swarnabhumi).

Mengenai ibu kota Sriwijaya, para ahli mendasarkan pendapatnya pada daerah yang disebutkan dalam prasasti Kedukan Bukit yaitu Minanga. Prasasti Kedukan Bukit berangka tahun 604 saka (682 M) ditemukan di daerah Kedukan Bukit, di tepi Sungai Tatang, dekat Palembang.

Isi prasasti Kedukan Bukit, adalah sebagai berikut:

Pada tahun saka 605 hari kesebelas bulan terang bulan waiseka dapunta hyang naik di perahu mengadakan perajalanan pada hari ketujuh bulan terang. Bulan jyestha dapunta hyang berangkat dari minanga. Tambahan beliau membawa tentara dua laksa (20.000), dua ratus koli di perahu, yang berajalan darat seribu, tiga ratus dua belas banyaknya datang di mukha upang, dengan senang hati, pada ghari kelima bulan terang bulan asada, dengan lega gembira datang membuat wanua ... . perajalanan jaya sriwijy memberikan kepuasan.

Kerajaan Sriwijaya mencapai puncak kejayaannya pada masa Balaputra Dewa. Raja ini mengadakan hubungan persahabatan dengan Raja Dewapala Dewa dari India. Dalam Prasasti Nalanda disebutkan bahwa Raja Dewapala Dewa menghadiahkan sebidang tanah untuk mendirikan sebuah biara untuk para pendeta Sriwijaya yang belajar agama Buddha di India. Selain itu, dalam Prasasti Nalanda juga disebutkan bahwa adanya silsilah Raja Balaputra Dewa dan dengan tegas menunjukkan bahwa Raja Syailendra (Darrarindra) merupakan nenek moyangnya

KEHIDUPAN EKONOMI


Kerajaan Sriwijaya
 adalah salah satu kerajaan terbesar di Indonesia pada masa silam. Kerajaan Sriwijaya mampu mengembangkan diri sebagai negara maritim yang pernah menguasai lalu lintas pelayaran dan perdagangan internasional selama berabad-abad dengan menguasai Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut Jawa. Setiap pelayaran dan perdagangan dari Asia Barat ke Asia Timur atau sebaliknya harus melewati wilayah Kerajaan Sriwijaya yang meliputi seluruh Sumatra, sebagian Jawa, Semenanjung Malaysia, dan Muangthai Selatan. Keadaan ini juga yang membawa penghasilan Kerajaan Sriwijaya terutama diperoleh dari komoditas ekspor dan bea cukai bagi kapalkapal yang singgah di pelabuhan-pelabuhan milik Sriwijaya. Komoditas ekspor Sriwijaya antara lain kapur barus, cendana, gading gajah, buah-buahan, kapas, cula badak, dan wangi-wangian. Faktor- yang mendorong Sriwijaya muncul menjadi kerajaan besar adalah sebagai berikut.
  • Letaknya yang sangat strategis di jalur perdagangan.
  • Kemajuan pelayaran dan perdagangan antara Cina dan India melalui Asia Tenggara.
  • Runtuhnya Kerajaan Funan di Indocina. Dengan runtuhnya Funan memberikan kesempatan kepada Sriwijaya untuk berkembang sebagai negara maritim menggantikan Funan.
  • Sriwijaya mempunyai kemampuan untuk melindungi pelayaran dan perdagangan di perairan Asia Tenggara dan memaksanya singgah di pelabuhan-pelabuhan.

KEHIDUPAN KEAGAMAAN

Dalam bidang agama, Kerajaan Sriwijaya menjadi pusat agama Buddha yang penting di Asia Tenggara dan Asia Timur. Agama Buddha yang berkembang di Sriwijaya ialah aliran Mahayana dengan salah satu tokohnya yang terkenal ialah Dharmakirti.

RUNTUHNYA KERAJAAN SRIWIJAYA

Kerajaan Sriwijaya mundur sejak abad ke-10 disebabkan oleh faktor-faktor berikut :
  • Perubahan keadaan alam di sekitar Palembang. Sungai Musi, Ogan Komering, dan sejumlah anak sungai lainnya membawa lumpur yang diendapkan di sekitar Palembang sehingga posisinya menjauh dari laut dan perahu sulit merapat.
  • Letak Palembang yang makin jauh dari laut menyebabkan daerah itu kurang strategis lagi kedudukannya sebagai pusat perdagangan nasional maupun internasional. Sementara itu, terbukanya Selat Berhala antara Pulau Bangka dan Kepulauan Singkep dapat menyingkatkan jalur perdagangan internasional sehingga Jambi lebih strategis daripada Palembang.
  • Dalam bidang politik, Sriwijaya hanya memiliki angkatan laut yang diandalkan. Setelah kekuasaan di Jawa Timur berkembang pada masa Airlangga, Sriwijaya terpaksa mengakui Jawa Timur sebagai pemegang hegemoni di Indonesia bagian timur dan Sriwijaya di bagian barat.
  • Adanya serangan militer atas Sriwijaya. Serangan pertama dilakukan oleh Teguh Dharmawangsa terhadap wilayah selatan Sriwijaya (992) hingga menyebabkan utusan yang dikirim ke Cina tidak berani kembali. Serangan kedua dilakukan oleh Colamandala atas Semenanjung Malaya pada tahun 1017 kemudian atas pusat Sriwijaya pada tahun 1023 – 1030. Dalam serangan ini, Raja Sriwijaya ditawan dan dibawa ke India. Ketika Kertanegara bertakhta di Singasari juga ada usaha penyerangan terhadap Sriwijaya, namun baru sebatas usaha mengurung Sriwijaya dengan pendudukan atas wilayah Melayu. Akhir dari Kerajaan Sriwijaya adalah pendudukan oleh Majapahit dalam usaha menciptakan kesatuan Nusantara (1377).

Sejarah Kerajaan Pajajaran

Kerajaan Pajajaran adalah sebuah kerajaan Hindu yang diperkirakan beribukotanya di Pakuan (Bogor) di Jawa Barat. Dalam naskah-naskah kuno nusantara, kerajaan ini sering pula disebut dengan nama Negeri Sunda, Pasundan, atau berdasarkan nama ibukotanya yaitu Pakuan Pajajaran. Beberapa catatan menyebutkan bahwa kerajaan ini didirikan tahun 923 oleh Sri Jayabhupati, seperti yang disebutkan dalam prasasti Sanghyang Tapak.

Sejarah Kerajaan Pajajaran
Berdasarkan alur Sejarah Galuh, Kerajaan Pajajaran berdiri setelah Wastu Kancana wafat tahun 1475. Kenapa demikian? Karena sepeninggal Rahyang Wastu Kencana kerajaan Galuh dipecah dua diantara Susuktunggal dan Dewa Niskala dalam kedudukan sederajat. Pajajaran atau Pakuan Pajajaran beribukota di Pakuan (Bogor) di bawah kekuasan Prabu Susuktunggal (Sang Haliwungan) dan Kerajaan Galuh yang meliputi Parahyangan tetap berpusat di Kawali di bawah kekuasaan Dewa Niskala (Ningrat Kancana). Oleh sebab itu pula Prabu Susuk Tunggal dan Dewa Niskala tidak mendapat gelar “Prabu Siliwangi”, karena kekuasan keduanya tidak meliputi seluruh tanah Pasundan sebagaimana kekuasan Prabu Wangi dan Rahyang Wastu Kancana (Prabu Siliwangi I).

Cikal Bakal Kerajaan Pajajaran

Sejarah kerajaan ini tidak dapat terlepas dari kerajaan-kerajaan pendahulunya di daerah Jawa Barat, yaitu Kerajaan Tarumanagara, Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh, dan Kawali. Hal ini karena pemerintahan Kerajaan Pajajaran merupakan kelanjutan dari kerajaan-kerajaan tersebut. Dari catatan-catatan sejarah yang ada, dapatlah ditelusuri jejak kerajaan ini; antara lain mengenai ibukota Pajajaran yaitu Pakuan. Mengenai raja-raja Kerajaan Pajajaran, terdapat perbedaan urutan antara naskah-naskah Babad Pajajaran, Carita Parahiangan, dan Carita Waruga Guru.

Selain naskah-naskah babad, Kerajaan Pajajaran juga meninggalkan sejumlah jejak peninggalan dari masa lalu, seperti:
  • Prasasti Batu Tulis, Bogor
  • Prasasti Sanghyang Tapak, Sukabumi
  • Prasasti Kawali, Ciamis
  • Tugu Perjanjian Portugis (padraõ), Kampung Tugu, Jakarta
  • Taman perburuan, yang sekarang menjadi Kebun Raya Bogor.
Daftar raja Pajajaran
  1. Prabu Susuktunggal (1475-1482)
  2. Jaya Dewata / Prabu Siliwangi II (1482 – 1521)
  3. Surawisesa (1521 – 1535)
  4. Ratu Dewata (1535 – 1543)
  5. Ratu Sakti (1543 – 1551)
  6. Raga Mulya (1567 – 1579)
Keruntuhan

Kerajaan Pajajaran runtuh pada tahun 1579 akibat serangan kerajaan Sunda lainnya, yaitu Kesultanan Banten. Berakhirnya jaman Pajajaran ditandai dengan diboyongnya Palangka Sriman Sriwacana (singgahsana raja), dari Pakuan ke Surasowan di Banten oleh pasukan Maulana Yusuf.

Batu berukuran 200x160x20 cm itu diboyong ke Banten karena tradisi politik agar di Pakuan tidak mungkin lagi dinobatkan raja baru, dan menandakan Maulana Yusuf adalah penerus kekuasaan Pajajaran yang sah karena buyut perempuannya adalah puteri Sri Baduga Maharaja (Prabu Siliwangi II). Palangka Sriman Sriwacana tersebut saat ini bisa ditemukan di depan bekas Keraton Surasowan di Banten. Orang Banten menyebutnya Watu Gigilang, berarti mengkilap atau berseri, sama artinya dengan kata Sriman.

Saat itu diperkirakan terdapat sejumlah punggawa istana yang meninggalkan kraton lalu menetap di wilayah yang mereka namakan Cibeo Lebak Banten. Mereka menerapkan tata cara kehidupan lama yang ketat, dan sekarang mereka dikenal sebagai orang Baduy.

Di bawah ini adalah urutan raja-raja Sunda-Galuh setelah Sri Jayabupati, yang berjumlah 14 orang :

Raja-raja Sunda-Galuh setelah Sri Jayabupati

1 Darmaraja 1042-1065

2 Langlangbumi 1065-1155

3 Rakeyan Jayagiri Prabu Ménakluhur 1155-1157

4 Darmakusuma 1157-1175

5 Darmasiksa Prabu Sanghyang Wisnu 1175-1297

6 Ragasuci 1297-1303

7 Citraganda 1303-1311

8 Prabu Linggadéwata 1311-1333

9 Prabu Ajiguna Linggawisésa 1333-1340 (menantu no. 8)

10 Prabu Ragamulya Luhurprabawa 1340-1350

11 Prabu Maharaja Linggabuanawisésa 1350-1357 (tewas dalam Perang Bubat)

12 Prabu Bunisora 1357-1371 (paman no. 13)

13 Prabu Niskala Wastu Kancana 1371-1475 (anak no. 11)

14 Prabu Susuktunggal 1475-1482

Penyatuan kembali Sunda-Galuh

Saat Wastu Kancana wafat, kerajaan sempat kembali terpecah dua dalam pemerintahan anak-anaknya, yaitu Susuktunggal yang berkuasa di Pakuan (Sunda) dan Dewa Niskala yang berkuasa di Kawali (Galuh).

Sri Baduga Maharaja (1482-1521) yang merupakan anak Dewa Niskala sekaligus menantu Susuktunggal menyatukan kembali Kerajaan Sunda dan Kerajaan Galuh.

Setelah runtuhnya Sunda Galuh oleh Kesultanan Banten, bekas kerajaan ini banyak disebut sebagai Kerajaan Pajajaran

Sejarah Kerajaan Tarumanegara

Tarumanagara atau Kerajaan Taruma adalah sebuah kerajaan yang pernah berkuasa di wilayah barat pulau Jawa, tepatnya dengan pusat di daerah Bogor pada abad ke-4 hingga abad ke-7 M. Kerajaan Tarumanegara sendiri memiliki wilayah kekuasaan yang cukup luas, yaitu mencakup hampir seluruh wilayah Jawa Barat, Banten, dan Jakarta sekarang. Kerajaan Tarumanegara adalah kerajaan bercorak Hindu tertua di Pulau Jawa dan di Nusantara yang meninggalkan catatan sejarah. Dalam catatan sejarah dan peninggalan artefak di sekitar lokasi kerajaan, terlihat bahwa pada saat itu Kerajaan Taruma adalah kerajaan Hindu beraliran Wisnu.

Sejarah Kerajaan Tarumanegara
RAJA-RAJA DI KERAJAAN TARUMANEGARA

Tarumanegara sendiri hanya mengalami masa pemerintahan 12 orang raja. Pada tahun 669, Linggawarman, raja Tarumanagara terakhir, digantikan menantunya, Tarusbawa. Linggawarman sendiri mempunyai dua orang puteri, yang sulung bernama Manasih menjadi istri Tarusbawa dari Sunda dan yang kedua bernama Sobakancana menjadi isteri Dapuntahyang Sri Jayanasa pendiri Kerajaan Sriwijaya. Secara otomatis, tahta kekuasaan Tarumanegara jatuh kepada menantunya dari putri sulungnya, yaitu Tarusbawa.

Kekuasaan Tarumanegara berakhir dengan beralihnya tahta kepada Tarusbawa, karena Tarusbawa pribadi lebih menginginkan untuk kembali ke kerajaannya sendiri, yaitu Sunda yang sebelumnya berada dalam kekuasaan Tarumanegara. Atas pengalihan kekuasaan ke Sunda ini, hanya Galuh yang tidak sepakat dan memutuskan untuk berpisah dari Sunda yang mewarisi wilayah Tarumanegara.

Raja-raja Tarumanegara :

1. Jayasingawarman 358-382
2. Dharmayawarman 382-395
3. Purnawarman 395-434
4. Wisnuwarman 434-455
5. Indrawarman 455-515
6. Candrawarman 515-535
7. Suryawarman 535-561
8. Kertawarman 561-628
9. Sudhawarman 628-639
10. Hariwangsawarman 639-640
11. Nagajayawarman 640-666
12. Linggawarman 666-669

SUMBER-SUMBER SEJARAH

Bukti keberadaan Kerajaan Taruma diketahui melalui sumber-sumber yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Sumber dari dalam negeri berupa tujuh buah prasasti batu yang ditemukan empat di Bogor, satu di Jakarta dan satu di Lebak Banten. Dari prasasti-prasasti ini diketahui bahwa kerajaan dipimpin oleh Rajadirajaguru Jayasingawarman pada tahun 358 M dan beliau memerintah sampai tahun 382 M. Makam Rajadirajaguru Jayasingawarman ada di sekitar sungai Gomati (wilayah Bekasi). Kerajaan Tarumanegara ialah kelanjutan dari Kerajaan Salakanagara.

Sedangkan sumber-sumber dari luar negeri yang berasal dari berita Tiongkok antara lain:

Berita Fa-Hsien, tahun 414 M dalam bukunya yang berjudul Fa-Kao-Chi menceritakan bahwa di Ye-po-ti hanya sedikit dijumpai orang-orang yang beragama Buddha, yang banyak adalah orang-orang yang beragama Hindu dan sebagian masih animisme.

Berita Dinasti Sui, menceritakan bahwa tahun 528 dan 535 telah datang utusan dari To- lo-mo yang terletak di sebelah selatan.
Berita Dinasti Tang, juga menceritakan bahwa tahun 666 dan 669 telah datang utusaan dari To-lo-mo.

Dari tiga berita di atas para ahli menyimpulkan bahwa istilah To-lo-mo secara fonetis penyesuaian kata-katanya sama dengan Tarumanegara.

Maka berdasarkan sumber-sumber yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat diketahui beberapa aspek kehidupan tentang kerajaan Tarumanegara.

Kerajaan Tarumanegara diperkirakan berkembang antara tahun 400-600 M. Berdasarkan prasast-prasati tersebut diketahui raja yang memerintah pada waktu itu adalah Purnawarman. Wilayah kekuasaan Purnawarman menurut prasasti Tugu, meliputi hampir seluruh Jawa Barat yang membentang dari Banten, Jakarta, Bogor dan Cirebon.

PRASASTI-PRASASTI KERAJAAN TARUMANEGARA

1. Prasasti Ciaruteun
Salinan gambar prasasti Ciaruteun dari buku The Sunda Kingdom of West Java From Tarumanagara to Pakuan Pajajaran with the Royal Center of Bogor.

Prasasti Ciaruteun atau prasasti Ciampea ditemukan ditepi sungai Ciarunteun, dekat muara sungai Cisadane Bogor prasasti tersebut menggunakan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta yang terdiri dari 4 baris disusun ke dalam bentuk Sloka dengan metrum Anustubh. Di samping itu terdapat lukisan semacam laba-laba serta sepasang telapak kaki Raja Purnawarman.

Gambar telapak kaki pada prasasti Ciarunteun mempunyai 2 arti yaitu:
Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan raja atas daerah tersebut (tempat ditemukannya prasasti tersebut).

Cap telapak kaki melambangkan kekuasaan dan eksistensi seseorang (biasanya penguasa) sekaligus penghormatan sebagai dewa. Hal ini berarti menegaskan kedudukan Purnawarman yang diibaratkan dewa Wisnu maka dianggap sebagai penguasa sekaligus pelindung rakyat

2. Prasasti Jambu
Prasasti Jambu atau prasasti Pasir Koleangkak, ditemukan di bukit Koleangkak di perkebunan jambu, sekitar 30 km sebelah barat Bogor, prasasti ini juga menggunakan bahwa Sansekerta dan huruf Pallawa serta terdapat gambar telapak kaki yang isinya memuji pemerintahan raja Mulawarman.

3. Prasasti Kebonkopi
Prasasti Kebonkopi ditemukan di kampung Muara Hilir kecamatan Cibungbulang Bogor . Yang menarik dari prasasti ini adalah adanya lukisan tapak kaki gajah, yang disamakan dengan tapak kaki gajah Airawata, yaitu gajah tunggangan dewa Wisnu.

4. Prasasti Muara Cianten
Prasasti Muara Cianten, ditemukan di Bogor, tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca. Di samping tulisan terdapat lukisan telapak kaki.

5. Prasasti Pasir awi
Prasasti Pasir Awi ditemukan di daerah Leuwiliang, juga tertulis dalam aksara ikal yang belum dapat dibaca.

6. Prasasti Cidanghiyang
Prasasti Cidanghiyang atau prasasti Lebak, ditemukan di kampung lebak di tepi sungai Cidanghiang, kecamatan Munjul kabupaten Pandeglang Banten. Prasasti ini baru ditemukan tahun 1947 dan berisi 2 baris kalimat berbentuk puisi dengan huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta. Isi prasasti tersebut mengagungkan keberanian raja Purnawarman.

7. Prasasti Tugu
Prasasti Tugu di Museum Nasional. Prasasti Tugu di temukan di daerah Tugu, kecamatan Cilincing Jakarta Utara. Prasasti ini dipahatkan pada sebuah batu bulat panjang melingkar dan isinya paling panjang dibanding dengan prasasti Tarumanegara yang lain, sehingga ada beberapa hal yang dapat diketahui dari prasasti tersebut.

Hal-hal yang dapat diketahui dari prasasti Tugu adalah:
Prasasti Tugu menyebutkan nama dua buah sungai yang terkenal di Punjab yaitu sungai Chandrabaga dan Gomati. Dengan adanya keterangan dua buah sungai tersebut menimbulkan tafsiran dari para sarjana salah satunya menurut Poerbatjaraka. Sehingga secara Etimologi (ilmu yang mempelajari tentang istilah) sungai Chandrabaga diartikan sebagai kali Bekasi.
Prasasti Tugu juga menyebutkan anasir penanggalan walaupun tidak lengkap dengan angka tahunnya yang disebutkan adalah bulan phalguna dan caitra yang diduga sama dengan bulan Februari dan April.

Prasasti Tugu yang menyebutkan dilaksanakannya upacara selamatan oleh Brahmana disertai dengan seribu ekor sapi yang dihadiahkan raja.

KEHIDUPAN KERAJAAN TARUMANEGARA

KEHIDUPAN POLITIK

Berdasarkan tulisan-tulisan yang terdapat pada prasasti diketahui bahwa raja yang pernah memerintah di tarumanegara hanyalah raja purnawarman. Raja purnawarman adalah raja besar yang telah berhasil meningkatkan kehidupan rakyatnya. Hal ini dibuktikan dari prasasti tugu yang menyatakan raja purnawarman telah memerintah untuk menggali sebuah kali. Penggalian sebuah kali ini sangat besar artinya, karena pembuatan kali ini merupakan pembuatan saluran irigasi untuk memperlancar pengairan sawah-sawah pertanian rakyat.

KEHIDUPAN SOSIAL

Kehidupan social kerajaan tarumanegara sudah teratur rapi, hal ini terlihat dari upaya raja purnawarman yang terus berusaha untuk meningkatkan kesejahteraan kehidupan rakyatnya. Raja purnawarman juga sangat memperhatikan kedudukan kaum brahmana yang dianggap penting dalam melaksanakan setiap upacara korban yang dilaksanakan di kerajaan sebagai tanda penghormatan kepada para dewa.

KEHIDUPAN EKONOMI


Prasasti tugu menyatakan bahwavraja purnawarman memerintahkan rakyatnya untuk membuat sebuah terusan sepanjang 6122 tombak. Pembangunan terusan ini mempunyai arti ekonomis yang besar nagi masyarakat, Karena dapat dipergunakan sebagai sarana untuk mencegah banjir serta sarana lalu-lintas pelayaran perdagangan antardaerah di kerajaan tarumanegara denagn dunia luar. Juga perdagangan dengan daera-daerah di sekitarnya. Akibatnya, kehidupan perekonomian masyarakat kerajaan tarumanegara sudah berjalan teratur.

KEHIDUPAN BUDAYA

Dilihat dari teknik dan cara penulisan huruf-huruf dari prasasti-prasasti yang ditemukan sebagai bukti kebesaran kerjaan tarumanegara, dapat diketahui bahwa tingkat kebudayaan masyarakat pada saat itu sudah tinggi. Selain sebagai peninggalan budaya, keberadaan prasasti-prasasti tersebut menunjukkan telah berkembangnya kebudayaan tulis menulis di kerajaan tarumanegara.

RUNTUHNYA KERAJAAN TARUMANEGARA


Kerajaan Tarumanegara diperkirakan runtuh pada sekitar abad ke-7 Masehi. Hal ini didasarkan pada fakta bahwa setelah abad ke-7, berita mengenai kerajaan ini tidak pernah terdengar lagi baik dari sumber dalam negeri maupun luar negeri . Para ahli berpendapat bahwa runtuhnya Kerajaan Tarumanegara kemungkinan besar disebabkan karena adanya tekanan dari Kerajaan Sriwijaya yang terus melakukan ekspansi wilayah.